Kali ini kita akan membuat sebuah proyek sederhana tetapi cukup bermanfaat menggunakan sebuah Arduino. Apakah kamu sering kesulitan untuk memmbaca kode warna pada resistor ? Jika ya, maka proyek ini sangat cocok untuk kamu buat.
Dengan menggunakan alat pengukur ohm meter ini, maka kamu tidak harus membaca nilai setiap resistor yang kamu jumpai, cukup mengemat waktu bukan.
Sebelum lanjut, mari kita bahas mengenai pengertian resistor terlebih dahulu.
Apa Itu Resistor ?
Pengertian Resistor adalah sebuah perangkat elektronik pasif yang memiliki fungsi utama memberikan hambatan arus pada suatu rangkaian elektronika, dimana nilai dari hambatan resistor ini sesuai dengan kode warna atau kode SMD yang tertera pada badan resistor.
Proses Pembuatan Alat Pengukur Ohm Meter
Rangkaian yang digunakan untuk mebuat alat ini sangat sederhana, yang kamu butuhkan adalah sebuah arduino, resistor yang akan kamu ukur nilai hambatannya (kita sebut sebagai unknow resistor) dan resistor yang nilai sudah diketahui (kita sebut known resistor).
Pertama kita siapkan pembagi tegangan antara known resistor dengan unknown resistor, kemudian kita mengukur tegangan diantara keduanya dengan menjalankan program arduino.
Berikut ini adalah rangkaiannya
Selanjutnya masukkan kode program ke Arduino IDE dan upload pada board
int analogPin= 0; int raw= 0; int Vin= 5; float Vout= 0; float R1= 1000; float R2= 0; float buffer= 0; void setup() { Serial.begin(9600); } void loop() { raw= analogRead(analogPin); if(raw) { buffer= raw * Vin; Vout= (buffer)/1024.0; buffer= (Vin/Vout) -1; R2= R1 * buffer; Serial.print("Vout: "); Serial.println(Vout); Serial.print("R2: "); Serial.println(R2); delay(1000); } }
Pada baris ke-5 kode diatas, masukkan nilai dari known resistor dalam Ohm. Pada kasus ini saya menggunakan resistor dengan nilai 1K Ohm (1000 Ohm). Maka, pada baris ke-5 akan tertulis float R1 = 1000;. Program mengatur pin analog A0 untuk membaca tegangan antara known resistor dan unknown resistor. Kamu bisa menggunakan pin analog lainnya, cukup ganti nomor pin pada baris ke-1, dan kabelkan ke rangkaian yang sesuai. Ketika kamu membuka monitor serial, kamu akan melihat nilai resistansi yang dicetak sekali per detik. Akan ada dua nilai, R2 dan Vout. R2: adalah resistansi dari unknown resistor dalam Ohm. Vout: adalah penurunan tegangan unknown resistor.
Cara Membaca Hasil Pengukuran Melalui Layar LCD
Kamu mungkin bertanya, apakah saya bisa menampilkan hasil dari pembacaan nilai resistor ini ke layar LCD, maka jawabannya “tentu bisa”. Untuk menampilkan hasil pembacaan nilai resistor ke layar LCD maka ikuti langkah berikut :
Siapkan sebuah layar LCD, kemudian hubungkan dengan peralatan pembaca omh meter yang telah dibuat, selanjutnya upload kode program dibawah ke dalam arduino
#include LiquidCrystal lcd(12, 11, 5, 4, 3, 2); int analogPin= 0; int raw= 0; int Vin= 5; float Vout= 0; float R1= 1000; float R2= 0; float buffer= 0; void setup() { lcd.begin(16, 2); } void loop() { raw= analogRead(analogPin); if(raw) { buffer= raw * Vin; Vout= (buffer)/1024.0; buffer= (Vin/Vout) -1; R2= R1 * buffer; lcd.setCursor(0, 0); lcd.print("Vout: "); lcd.print(Vout); lcd.setCursor(0, 1); lcd.print("R2: "); lcd.print(R2); delay(1000); } }
Berikut ini pembacaan nilai unknow resistor dengan nilai 200 Ohm
Pembacaan nilai resistornya sangat akurat dengan tingkat error hanya mencapai 1.6%
Sayangnya, ketika saya mulai mengukur unknown resistor dengan nilai 200K Ohm
Tingkat errornya mencapai lebih dari 100%, hal ini karena saya masih menggunakan known resistor 1K Ohm. Tingkat akurasi dari peralatan tersebut akan sangat rendah apabila known resistor yang dipakai jauh lebih kecil atau jauh lebih besar dari unknow resistor.
Untuk mengatasi hal tersebut, saya mengganti known resistor dengan nilai yang mendekati unknown resistor. Disini saya menggantinya dengan menggunakan resistor 100K Ohm, dan tingkat akurasinya meningkat pesat.
Tidak lupa saya mengganti atau mengubah kode program diatas pada baris ke-5 ( float R1 = 1000) dengan nilai 100K, berikut ini adalah hasil pembacaan unknown resistor 200K Ohm dengan menggunkan known resistor 100K Ohm.
Hasil pengukuran yang dihasilkan cukup baik dengan tingkat error hanya mencapai 1.8%.
Proyek ini akan membantu kamu mengidentifikasi resistor tanpa perlu lagi repot-repot pita warnanya, tentu saja ini jauh lebih mudah daripada membaca setiap kode warna resistor setiap kali kamu membutuhkan resistor tertentu!
Jika kamu memiliki pertanyaan atau masalah mengenai proyek arduino ini, silahkan berkomentar dibawah atau menghubungi penulis melalui webstudi.site. Semoga artikel ini bermanfaat.