Fungsi Resistor
Pengertian Resistor
Fungsi resistor pada rangkaian elektronika adalah sebagai penahan tegangan dan arus. Sesuai dengan namanya resist arti nya adalah tahanan. Kita buat contoh nya menghidupkan LED, jika kita menghubungkan LED secara langsung dengan power supplay maka LED akan rusak karena nilai arus yang terlalu besar. Untuk mengurangi arus pada LED maka digunakan lah resistor sebagai penahan Arus, sehingga LED bisa menyala tapi tida merusak nya karena kelebihan Arus.
Nilai Tahanan Resistor adalah Ohm. Makin besar nilai Ohm suatu resistor maka makin besar nilai tahanan nya. Kita buat lagi contoh misalnya untuk LED. Jika kita beri nilai tahanan 220 Ohm pada LED dan dilalui tegangan 5V maka nyala LED akan terang. Namun jika kita beri nilai tahanan lebih tinggi seperti 1K Ohm, maka LED akan lebih redup. Dari gejala Terang redup nya LED ini dapat disimpulkan bahwa nilai Tahanan pada resistor memang berpengaruh kepada besar nya arus yang di lewati.
Dalam rangkaian elektronik, resistor biasa nya berfungsi sebagai pengurang Arus contoh yang telah di berikan di atas, pembagi tegangan, pengubah sinyal pada rangkaian low pass filter dan high pass filter, dan juga pewaktu untuk menahan buangan muatan dari kapasitor.
Fungsi Resistor pada Rangkaian
Pembagi Tegangan
hal yang paling dasar dari fungsi resistor adalah sebagai pembagi tegangan. Nilai tegangan keluaran dari rangkaian pembagi ini akan terpecah atau terbagi sesuai dengan nilai resistor yang ada. Coba kita lihat gambar di bawah ini.

Dari rumus diatas dapat dilihat dengan jelas bahwa ketika nilai R3 semakin besar maka nilai Vout semakin besar. Begitu juga pada nilai nilai resistor pada R2 dan R3. Jadi di simpulkan bahwa Perubahan nilai Vout pada rangkaian di atas dipengaruhi oleh nilai resistor.
Pengatur Tegangan Output Pada Power Supplay
Fungsi resistor lain adalah sebagai pengatur tegangan output pada rangkaian power supply seperti pada rangkaian regulator tegangan variable pada LM317, LM259 dan LM2576. Kita buat contoh seperti rangkaian lm317 pada gambar di bawah ini,

Resistor variable R2 pada gambar di atas akan mengatur besar nya nilai tegangan output atau tegangan V+ pada rangkaian. Dari sini juga dapat di simpulkan bahwa fungsinya sebagai pengatur besaran nilai output pada rangkaian power supplay. Untuk penjelasa power supplay regulator ini bisa kita lihat pada artikel rangkaian LM317.
Inverting dan Non Inverting Amplifier
Inverting Amplifier
Fungsi lain dari resistor adalah inverting Amplifier, maksud nya adalah penguat pembalik tegangan output. Penentu besar dan kecil nya nilai penguat negative pada rangkaian ini adalah resistor. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini.

dari rumus sangant jelas terlihat bahwa penentu besaran nilai pembalik tegangan ditentukan oleh nilai resistor pada Rin dan Rf.
Non Inverting Amplifier
Pasangan dari inverting amplifier adalah non inverting amplifier yaitu penguat tegangan tanpa pembalik. jika pada inverting amplifier di hasilkan tegangan negative atau tegangan terbalik maka pada rangkaian non inverting amplifier ini tegangan di besarkan sesuai nilai resistor nya. Lebih jelas nya bisa kita lihat pada gambar di bawah ini.

Dari rumus jelas terlihat pengaruh tegangan output di tentukan oleh nilai R1 dan R2
Fungsi Resistor Sebagai Filter
Resistor juga bisa kita gunakan sebagai low pass filter, maksud nya adalah membuang noise frequensi tinggi pada sebuah sinyal? Rangkaian nya terdiri dari Resistor dan Kapasitor. Bisa kita lihat pada gambar di bawah ini
Mula-mula ada sebuah input sinyal dengan noise yang memiliki frequensi yang tinggi, setelah melewati sebuah kapasitor dan Resistor secara paralel, maka nois freqeunsi tadi akan di redam, seolah sinyal di pangkas dan di bersihkan.
Sebenar nya teknik ini banyak kita lihat pada sebuah rangkaian Audio, atau effect suara seperti suara gitar dan suara lain. Berubah nya sinyal input akan merubah output suara. Sebenar nya ada pembahasan khusus tentang low pass filter, high pass filter beserta rumus-rumus nya. Mungkin jika ada waktu akan kita bahas selanjut nya.
Mengurangi Arus Pada Rangkaian Optocoupler
Salah satu fungsi resistor yang sangat familiar dalam system control adalah mengurangi arus pada rangkaian optocoupler. Sebagai contoh ketika kita membuat sebuah frekuensi meter pada PLN. Tegangan 220VAC langsung kita hubungkan ke resistor 33K ohm kemudian di lanjut kan ke rangkaian optocoupler. Rangkaian nya sebagai berikut.
Pada rangkaian di atas tegangan 220vac akan melewati resistor 33k ohm/2watt. resistor ini akan menghambat arus AC. Tegangan AC 220 ini akan menghidupkan led di dalam optocoupler.
Fungsi rangkain ini adalah merubah tegangan sinus pada AC menjadi tegangan pulsa 5v dan 0v yang akan di input ke pin interupt Arduino atau mikrokontroller lain. Rangkaian di atas juga bisa kita gunakan sebagai sensor deteksi apakah tegangan PLN hidup atau tegangan PLN mati.
PULL up Resistor
Fungsi lain dari resistor adalah sebagai pull up. Maksud nya adalah menjadikan data data digital pada sebuah jalur data atau sensor menjadi lebih kuat. contoh nya pada rangkaian sensor DHT22 atau sensor flow atau sensor lain nya. Rangkaian nya bisa di lihat pada gambar di bawah ini
Sinyal output sensor DS18b20 akan di kuakan oleh tegangan yang melalui resistor pull up. Pada kasus ini resistor 4k7ohm
Sebenarnya banyak fungsi lain dari resistor yang belum kita bahas disini, seperti snuber ciricuit, pengubah sinyal pada low pass filter dan high pass filter ( sudah di update di atas), penentu waktu pada rangkaian timer IC 555 dan juga pada rangkaian elektronika lain nya.
Resistor adalah salah satu intisari dari rangkaian elektronika, bisa dikatakan bahwa setiap rangkaian elektronik memiliki resistor. Kabari saya jika ada rangkaian elektronik tanpa resistor.
Sekian dulu artikel kita hari ini. Semoga bermanfaat
Refrensi: